50 Program Orde baru atau dimasa pemerintahan Presiden Soeharto yang berhasil Bagian 4
- Gerakan Wajib Lapor Kelahiran dan Kematian
- Program ini bertujuan untuk mencatat secara akurat kelahiran dan kematian penduduk Indonesia. Ini membantu pemerintah dalam merancang kebijakan kependudukan dan merapikan administrasi kependudukan di berbagai wilayah.
- Sistem Waralaba (Franchise)
- Orde Baru membuka peluang bagi masuknya bisnis waralaba asing ke Indonesia, serta mendukung pengembangan waralaba lokal. Ini memicu pertumbuhan sektor ritel dan usaha kecil, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong munculnya wirausahawan baru.
- Program Penghijauan dan Reboisasi
- Untuk mengatasi deforestasi dan kerusakan lingkungan, pemerintah meluncurkan program penghijauan dan reboisasi, terutama di daerah yang kritis secara ekologi. Program ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan melindungi sumber daya air.
- Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
- Pemerintah Soeharto mendukung program-program kesehatan bagi ibu hamil dan anak-anak untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ini termasuk penyediaan imunisasi, pemeriksaan rutin ibu hamil, dan penyuluhan kesehatan di tingkat puskesmas.
- Gerakan Pramuka Nasional
- Di era Orde Baru, gerakan Pramuka didukung secara besar-besaran untuk membentuk karakter anak muda Indonesia. Program ini berfokus pada pendidikan moral, disiplin, dan semangat kebangsaan melalui kegiatan kepanduan.
- Program Pemberantasan Penyakit Menular
- Pemerintah Soeharto berhasil mengatasi beberapa penyakit menular melalui kampanye vaksinasi massal dan program kesehatan publik. Misalnya, Indonesia berhasil memberantas penyakit cacar pada tahun 1970-an, dan meningkatkan cakupan imunisasi polio, TBC, dan campak.
- Pembangunan Jembatan Suramadu
- Meskipun pembangunannya selesai setelah era Soeharto, proyek Jembatan Suramadu (yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura) pertama kali dicanangkan di masa pemerintahannya. Ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan konektivitas wilayah dan mempercepat pembangunan ekonomi regional.
- Kebijakan Ekspor Non-Migas
- Soeharto mempromosikan diversifikasi ekspor non-migas untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas alam. Kebijakan ini membantu mengembangkan sektor manufaktur, tekstil, dan agribisnis, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor internasional.
- Program Pengendalian Lalu Lintas Jakarta (3-in-1)
- Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, Orde Baru memperkenalkan sistem 3-in-1, yang mengharuskan kendaraan memiliki setidaknya tiga penumpang pada jam-jam sibuk. Meski menimbulkan kontroversi, ini adalah salah satu kebijakan lalu lintas pertama yang diterapkan untuk mengatasi kepadatan di ibu kota.
- Pembangunan Proyek Jalan Pantura (Pantai Utara Jawa)
- Pembangunan dan perbaikan Jalan Pantura, salah satu jalur transportasi utama di Pulau Jawa, memberikan dampak besar bagi distribusi barang dan mobilitas penduduk. Jalur ini menjadi tulang punggung perekonomian di Pulau Jawa dan mendukung perkembangan industri serta perdagangan.
Program-program ini mencerminkan fokus pemerintahan Soeharto dalam membangun infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Beberapa di antaranya masih menjadi dasar bagi kebijakan dan inisiatif yang terus berlanjut hingga saat ini.